skip to main |
skip to sidebar
Ann Dunham bersama Barak Obama. (Obama.net)
WASHINGTON - Pakaian batik milik ibu Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat tinggal di Jakarta, akan menambah koleksi Museum Tekstil Washington.
Pameran bertajuk A lady found culture in its cloth: Barack Obama's mother and Indonesian batiks memberikan pengunjung sisi lain dari kehidupan Ann Dunham, ibu presiden AS ke-44 itu serta pekerjaaanya sebagai ahli anthropologi.
"Kita bicara tentang seorang perempuan dengan pengetahuan yang tinggi," kata Mattiebelle Gittinger, seorang peneliti yang tergabung di Museum Tekstil di Washington seperti dikutip AFP, Jumat (7/8/2009).
Menurut Gittinger banyaknya variasi koleksi Dunham mencerminkan kedalaman pengetahuannya karena batk merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia. Ini sesuai dengan latar belakang keilmuwan Dunham sebagai antropolog.
Beberapa pakaian batik Dunham diseleksi kembali oleh adik Obama, Maya Soetoro. Maya sendiri masih menyimpan seluruh koleksi pakaian ibunya di Hawaii, yaitu sejumlah 100 potong.
Sebagian besar pakaian batik itu didapat di Indonesia, di mana Dunham tinggal dan bekerja pada 1960-an setelah menikah dengan Lolo Soetoro.
"Dunham itu bukan perempuan yang kaya," kata Gittinger, sambil menambahkan Dunham tidak mengoleksi benda seni yang mahal, namun hanya menyimpan benda yang dapat mengekspresikan nilai tradisi budaya.
Selama di Indonesia Dunham bekerja untuk Ford Foundation di Jakarta, kemudian pindah ke Badan Pembangunan Internasional AS, dan Bank Dunia.
Dunham sendiri meninggal pada 1995 karena kanker di usia 52 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar